Mobilitas Sosial
Pengertian Mobilitas Sosial
Istilah mobilitas sosial berasal dari bahasa latin "mobilis" yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Sedangkan kata sosial mengandung maksud menunjuk pada seseorang atau sekelompok warga. Secara harfiah maka mobilitas Sosial berarti perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan/strata yang satu ke strata yang lainnya,baik yang lebih tinggi ataupun yang lebih rendah,bahkan mungkin pula hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan. Mobilitas sosial bisa terjadi pada perseorangan dan kelompok.
Beberapa pengertian Mobilitas sosial menurut para ahli :
- Paul B. Horton: mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata lainnya.
- Kimball Young dan Raymond W. Mack: mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antar individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dan kelompoknya.
- Anthony Giddens: mobilitas sosial menunjuk pada gerakan dari orang per orang dan kelompok-kelompok diantara kedudukan-kedudukan sosial ekonomi yang berbeda.
- Horton & Hunt : mobilitas sosial merupakan tindakan berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
Mobilitas Sosial Menaik/Social Climbing terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang. Contoh perubahan karir politik Bapak Presiden RI ke-7: Ir. Joko Widodo,yang memulai karir politiknya dari Walikota Surakarta,kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta dan akhirnya menjabat sebagai Orang Nomor 1 di negeri kita menjadi seorang Presiden.
Mobilitas Sosial Menurun/Social Sinking terjadi karena adanya penurunan status atau kedudukan seseorang. ocial sinkinng merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses social sinking seringkali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya.
Social sinking juga mempunyai dua bentuk sebagai berikut.
- Turunnya kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah, misalnya seorang prajurit yang dipecat karena melakukan desersi.
- Tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial atas, misalnya, seorang yang menjabat direktur bank, karena bank yang dipimpinnya bermasalah maka ia diturunkan menjadi staf direksi.
- Berhalangan tetap atau sementara. Misalnya, sakit atau cacat tubuh.
- Memasuki masa pensiun.
- Berbuat kesalahan fatal yang menyebabkan diturunkan atau dipecat dari jabatannya.
Mobilitas antar wilayah merupakan proses perpindahan status seseorang atau sekelompok orang dari satu wilayah ke wilayah lain. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur masyarakat yang disebabkan oleh faktor ideologi, politik, ekonomi, maupun faktor sosial budaya.
Mobilitas antar generasi bisa berwujud Intra generasi yang berarti terjadinya perubahan status/strata pada diri seseorang ( menyangkut perseorangan ), sedangkan Inter generasi /antar generasi diartikan sebagai mobilitas sosial yang terjadi antara dua generasi atau lebih. Mobilitas seperti ini terjadi karena adanya perubahan status sosial antara ayah dengan anak, anak dengan cucu, dan seterusnya. Mobilitas antargenerasi mengacu kepada perbedaan status yang dicapai seseorang yang telah memiliki keluarga sendiri dibandingkan dengan status sosial yang dimiliki orang tuanya.
Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial
- Faktor Pendorong
- Faktor Struktural; kedudukan/struktur masyarakat Indonesia yang bersifat terbuka tidak lagi ditentukan oleh keturunan,melainkan siapa yang mau berusaha bersungguh memperbaiki diri dan berprestasi maka kedudukan sosial yang tinggi akan mampu diraihnya.
- Faktor Individu;kemampuan individu akan menentukan kedudukannya di masa depan,oleh karena itu sikap,perilaku,pengetahuan dan ketrampilan hendaklah senantiasa ditingkatkan dan terus diasah supaya menghasilkan prestasi yang baik dalam kehidupan.
- Faktor Sosial;Setiap perjuangan diawali dengan ketidak puasan. Ketidakpuasan akan status social mendorong manusia untuk terus berjuang segigih-gigihnya. Setiap manusia dilahirkan dalam status social yang dimiliki orang tuanya. Saat ia dilahirkan, tidak ada satu manusiapun yang dapat memilih status. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh orang tuanya, ia dapat dapat mencari kedudukannya sendiri dilapisan social yang lebih tinggi.
- Faktor Ekonomi;keadaan ekonomi akan mendorong seseorang untuk melakukan mobilitas sosial.
- Faktor Politik; kondisi politik negara yang aman,damai dan tentram akan membuat masyarakat lebih mudah meningkatkan mobilitas sosial,begitu pula sebaliknya situasi politik yang kacau,terjadi perang/pemberontakan akan menghambat terjadinya mobilitas sosial.
- Faktor Kemudahan akses pendidikan;Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga bagi orang untuk melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperolehnya. Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu menjadikan orang tak menjalani pendidikan yang bagus, serta sulit untuk mengubah status karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan.
- Faktor Penghambat
- Faktor Kemiskinan ;faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mancapai status social tertentu merupakan hal yang sangat sulit. Salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah. Masyarakat yang berpendidikan rendah berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Akibatnya, tingkat kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan terbatas.
- Faktor Diskriminasi; apabila negara menerapkan adanya diskriminasi/perbedaan masyarakat berdasarkan ras,suku,agama dan golongan maka masyarakat akan sulit melakukan mobilitas sosial. Dan kita patut bersyukur negara kita tidak melaksanakan diskriminasi bagi warganya.
0 komentar:
Posting Komentar